TEKNIK-TEKNIK SUPERVISI AKADEMIK di SEKOLAH

Satu di antara tugas kepala sekolah adalah melaksanakan supervisi akademik. Untuk melaksanakan supervisi akademik secara efektif diperlukan keterampilan konseptual, interpersonal dan teknikal (Glickman, at al. 2007). Oleh sebab itu,  setiap Kepala sekolah harus memiliki keterampilan teknikal berupa kemampuan menerapkan teknik-teknik supervisi yang tepat dalam melaksanakan supervisi akademik. Teknik-teknik supervisi akademik meliputi dua macam, yaitu: individual dan kelompok (Gwyn, 1961).






Teknik supervisi akademik ada dua yaitu: individual dan  kelompok seperti gambar berikut.

1.   Teknik Supervisi Individual
Teknik supervisi individual adalah pelaksanaan supervisi  perseorangan terhadap guru. Supervisor di sini hanya berhadapan dengan seorang guru. Dari hasil supervisi ini dapat diketahui kualitas pembelajaran guru bersangkutan.

Teknik supervisi individual ada lima macam adalah sebagai berikut.

a. Kunjungan Kelas, (Classroom Visitation)
Kepala sekolah atau supervisor  datang ke kelas untuk mengobservasi guru mengajar. Dengan kata lain, untuk melihat apa kekurangan atau kelemahan yang sekirannya perlu diperbaiki.

 Tahap-tahap kunjungan kelas terdiri dari empat tahap yaitu:
(1)    tahap persiapan. Pada tahap ini, supervisor merencanakan waktu, sasaran, dan cara mengobservasi selama kunjungan kelas,
(2)  tahap pengamatan selama kunjungan. Pada tahap ini, supervisor mengamati jalannya proses pembelajaran berlangsung,
(3) tahap akhir kunjungan. Pada tahap ini, supervisor bersama guru mengadakan perjanjian untuk membicarakan hasil-hasil observasi, dan
(4)    tahap terakhir adalah tahap tindak lanjut.


b.   Kunjungan Observasi (Observation Visits)
Guru-guru ditugaskan untuk mengamati seorang guru lain yang sedang mendemonstrasikan cara-cara mengajar suatu mata pelajaran tertentu. Kunjungan observasi dapat dilakukan di sekolah sendiri atau dengan mengadakan kunjungan ke sekolah lain. Secara umum, aspek-aspek yang diobservasi adalah: (1) usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran, (2) cara menggunakan media pengajaran, (3) variasi metode, (4) ketepatan penggunaan media dengan materi, (5) ketepatan penggunaan metode dengan materi, dan (6) reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar.
Pelaksanaan observasi melalui tahap:  persiapan, pelaksanaan, penutupan, penilaian hasil observasi;dan tindak lanjut.
Dalam rangka melakukan observasi, seorang  supervisor hendaknya telah mempersiapkan  instrumen observasi,  menguasai masalah dan tujuan supervisi.

c.    Pertemuan Individual
Pertemuan individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara supervisor dan guru.
Tujuannya adalah:
(1)   mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih baik,
(2)   meningkatkan kemampuan guru dalam pembelajaran, dan
(3)   memperbaiki segala kelemahan dan kekurangan pada diri guru

Swearingen (1961) mengklasifikasi empat jenis pertemuan (percakapan) individual sebagai berikut.
(1)   Classroom-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan 
        di dalam kelas ketika murid-murid sedang meninggalkan kelas (istirahat).
(2)   Office-conference, yaitu percakapan individual yang dilaksanakan di ruang
      kepala sekolah atau ruang guru, di mana sudah dilengkapi dengan alat-alat
        bantu yang dapat digunakan untuk memberikan penjelasan pada guru.
(3)   Causal-conference. yaitu percakapan individual yang bersifat informal, 
         yang dilaksanakan secara kebetulan bertemu dengan guru
(4)   Observational visitation. yaitu percakapan individual yang dilaksanakan
        setelah supervisor melakukan kunjungan kelas atau observasi kelas.

Hal yang dilakukan  Supervisor dalam pertemuan individu :
(5) berusaha mengembangkan segi-segi positif guru,
(6) mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya,
(7) memberikan pengarahan, dan
(8) menyepakati berbagai solusi  permasalahan dan menindaklanjutinya.

d.   Kunjungan Antar Kelas
Kunjungan antar kelas adalah guru yang satu berkunjung ke   kelas yang lain di sekolah itu sendiri. Tujuannya adalah untuk berbagi pengalaman dalam pembelajaran.
Cara-cara melaksanakan kunjungan antar kelas adalah sebagai   berikut.
(1)   Jadwal kunjungan harus direncanakan.
(2)   Guru-guru yang akan dikunjungi harus diseleksi.
(3)   Tentukan guru-guru yang akan mengunjungi
(4)   Sediakan segala fasilitas yang diperlukan.
(5)   Supervisor hendaknya mengikuti acara ini dengan pengamatan yang cermat.
(6)   Adakah tindak lanjut setelah kunjungan antar kelas selesai? misalnya dalam bentuk percakapan pribadi, penegasan, dan pemberian tugas-tugas tertentu.
(7)   Segera aplikasikan ke sekolah atau ke kelas guru bersangkutan, dengan menyesuaikan pada situasi dan kondisi yang dihadapi;
(8)   Adakan perjanjian-perjanjian untuk mengadakan kunjungan antar kelas berikutnya.

e.   Supervisi Kelompok
Teknik supervisi kelompok adalah satu cara melaksanakan program supervisi yang ditujukan pada dua orang atau lebih. Guru-guru yang yang akan disupervisi berdasarkan hasil analisis kebutuhan, dan analisis kemampuan kinerja guru, kemudian dikelompokan berdasarkan kebutuhan guru. Kemudian guru  diberikan layanan supervisi sesuai dengan permasalahan atau kebutuhan yang diperlukan. Dalam teknik supervisi  kelompok, terdapat  beberapa kegiatan yang dapat dilakukan antara lain adalah sebagai berikut.
(1)   Mengadakan pertemuan atau rapat (meeting), Seorang kepala sekolah menjalankan tugasnya berdasarkan rencana yang telah disusun. Termsuk mengadakan rapat-rapat secara periodik dengan guru-guru, dalam hal ini rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi. Rapat tersebut antara lain melibatkan KKG, MGMP, dan rapat dengan pihak luar sekolah.
(2) Mengadakan diskusi kelompok (group discussions), Diskusi kelompok dapat diadakan dengan membentuk kelompok-kelompok guru bidang studi sejenis. Di dalam setiap diskusi, supervisor atau kepala sekolah memberikan pengarahan, bimbingan, nasihat-nasihat dan saran-saran yang diperlukan.
(3) Mengadakan penataran-penataran (inservice-training), Teknik ini dilakukan melalui penataran-penataran, misalnya penataran untuk guru bidang studi tertentu. Mengingat bahwa penataran pada umumnya diselenggarakan oleh pusat atau wilayah, maka tugas kepala sekolah adalah mengelola dan membimbing pelaksanaan tindak lanjut (follow-up) dari hasil penataran.




“He who has never learned to obey cannot be a good commander”
Delapan ciri sekolah yang bagus dijelaskan sebagai berikut :

Pertama,
high expectations for every student. (Harapan yang tinggi untuk setiap peserta didik)
Ciri pertama ini memang tidak hanya dibentuk oleh sekolah, tetapi juga mulai dibentuk di dalam keluarga. Semangat untuk mencapai prestasi yang tinggi sudah harus dimulai dari lingkungan keluarga. Sejak keberangkatannya ke sekolah, anak-anak sudah harus dimotivasi untuk belajar dengan giat agar dapat mencapai prestasi yang tinggi. Belaian kepala, ataupun ciuman kening dari orangtuanya, ciuman tangan orangtuanya oleh sang anak harus diiringi dengan harapan dan do’a agar sang anak agar sang anak memiliki semangat yang tinggi agar dapat mencapai prestasi yang tinggi. “Belajar yang tekun ya nak!”, harus menjadi kata-kata motivasi mukjizat yang sering diucapkan oleh ayah dan bundanya. Dalam teori hypnoparenting (hypnosis untuk para orangtua dalam mendidik anaknya) dijelaskan bahwa belaian kepada anak menjelang tidur akan menjadi motivasi yang masuk ke bawah alam sadar anak-anak kita. Marilah kita coba, belailah anak ketika hendak berangkat tidur, ketuk-ketuklah dahi anak dengan ujung jari-jari kita dengan lembut dan berirama, atau pada ubun-ubunnya, atau di atas alisnya, atau di atas bibirnya, dan ketika anak kita akan masuk ke alam bawah sadar, sebelum dia tertidur lelap, ucapkanlah kata-kata motivasi, misalnya “belajarlah dengan tekun anakku”, atau “jadilah anak yang sholeh atau sholehah”, atau “patuhilah perintah ayah bunda’, dan kata-kata motivasi lainnya sesuai dengan harapan dan do’a orangtua untuk anaknya tercinta.
Jika ketika masuk sekolah anak-anak kita telah membawa harapan yang tinggi untuk mencapai prestasi, maka insyaallah proses pengajaran dan pembelajaran akan berlang-sung lancar dan berhasil.
Kedua,
parent and community support. (Dukungan orangtua dan masyarakat).
Tidak dapat disangkal lagi bahwa keluarga merupakan institusi pertama dan utama dalam pendidikan. Orangtua tidak dapat hanya menyerahkan bulat-bulat kepada guru atau sekolah. Bahkan masyarakat juga harus mempunyai kepedulian terhadap kemajuan pendidikan di sekolah. Itulah sebabnya, sekolah perlu didukung adanya Komite Sekolah, sebagai wadah peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan di sekolah. Di Malaysia, lembaga ini dinamakan Persatuan Ibu Bapa dan Guru (PIBG). Di Amerika Serikat, lembaga ini dikenal dengan PTO (Parent Teacher Organization). Salah satu ciri sekolah yan baik adalah adanya dukungan dari orangtua dan masyarakat.

Ketiga,
a rigorous curriculum and fair assessments. (Kurikulum yang ketat dan penilaian yang adil)

Sekolah yang baik jika kurikulum yang telah disusun dilaksanakan secara ketat. Untuk ini, satuan pendidikan sekolah harus menyusun KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) sesuai dengan standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Untuk menjadi pedoman dalam menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), kurikulum tersebut harus dijabarkan ke dalam silabus yang disusun oleh guru bersama dengan kelompok kerja guru (KKG) untuk Sekolah Dasar, dan untuk SMP dan SMA/SMK, silabus itu disusun bersama dengan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran). Tentu saja, semua perangkat kurikulum ini harus dimiliki oleh sekolah yang baik.
Salah satu aspek yang sangat penting terkait dengan penerapan kurikulum ini adalah adanya proses penilaian pendidikan yang adil. Prestasi belajar peserta didik harus ditentukan dari hasil penilaian yang telah dilaksanakan secara jujur. Proses penilaian yang tidak jujur, misalnya dilakukan dengan cara menyontek, akan menumbuh-suburkan bibit perilaku koruptif bagi semua pemangku kepentingan. Perilaku koruotif yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, boleh jadi telah lahir dari perilaku tidak adil dalam proses penilaian pendidikan yang tidak adil di sekolah.
Keempat, 
sufficient resources to help all students achieve. (Sumber daya yang cukup untuk membantu semua siswa mencapai hasil belajar yang dicita-citakan).
Sumber daya berupa sarana dan prasarana pendidikan memang perlu dimiliki oleh sekolah yang baik. Gedung sekolah yang rusak berat, sebagai contoh, sudah barang tentu tidak akan menjadi tempat belajar yang menyenangkan bagi anak. Demikian juga dengan sarana belajar yang lain, seperti buku pelajaran, media pembelajaran, dan aspek-aspek lain yang mendukung proses pengajaran dan pembelajaran. Sebagai contoh, di kampus Sampoerna School of Education (SSE), semua kelas telah dilengkapi dengan infocus. Bahkan semua dinding dan sekat antarkelasnya terbuat dari bahan white board yang dapat berfungsi sebagai papan tulis. Dengan demikian, dosen atau guru dan siswa dapat menggunakan seluruh dinding kelasnya sebagai tempat untuk belajar. Lebih dari itu, kampus ini memang dilengkapi dengan berbagai peralatan untuk mempraktikkan semua pendekatan instruksional seperti PAKEM (pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan) atau JAL (joyful active learning), serta CTL (contextual teaching and learning) dengan berbagai metode mengajarnya, seperti role play, praktik, dan sebagainya yang didukung dengan sarana yang memadai.

Kelima,
safe, healthy, and supportive learning environments. (Lingkungan belajar yang aman, sehat, dan mendukung).
Pertanyaan pertama yang diajukan oleh seorang guru di sekolah yang bagus, justru bukan tentang “apakah pekerjaan rumah telah dikerjakan”, melainkan “apakah anak-anak telah mandi dan mencuci rambutnya dengan keramas”. Bahkan sang guru pun mencoba mencium rambut siswa, seperti yang dilakukan terhadap anaknya sendiri. Dengan kata lain, lingkungan belajar di sekolah yang baik memang disediakan dengan lingkungan yang aman, sehat, dan mendukung proses pembelajaran. Lingkungan sekolah yang bersih, indah, dan asri, sudah pasti akan menjadi lingkungan yang didambakan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah, termasuk orangtua dan masyarakatnya. Oleh karena itu, sekolah harus mengupayakan adanya UKS yang dilaksanakan dengan baik di sekolah. Membuat taman bunga di depan kelas masing-masing sangat mungkin diupayakan oleh wali kelas masing-masing. Tempat cuci tangan untuk guru dan siswa di setiap kelas sebenanya bukan sarana yang terlalu mewah untuk diadakan di setiap kelas. Semua itu hanya tergantung oleh kemauan baik mulai dari guru kelas atau wali kelas sampai dengan wakil kepala sekolah dan kepala sekolahnya.
Keenam,
schools and classrooms equipped for teaching and learning. (Sekolah dan ruang kelas dilengkapi untuk proses pengajaran dan pembelajaran).
Kampus Sampoerna School of Education (SSE) telah dapat menjadi contoh bahwa semua ruang kelasnya telah dilengkapi dengan infocus, karena proses pembelajarannya telah berbasis ICT atau komputer. Bahkan semua dinding kelas dan sekat antarkelasnya pun telah dibuat dengan menggunakan bahan white board. Oleh karena itu, semua dinding dan sekat antarruang kelasnya sekaligus dapat digunakan untuk proses pengajaran dan pengajaran di dalam kelas.

Ketujuh,
 qualified teachers in every classroom. (Guru yang memenuhi telah memenuhi kualifikasi di setiap ruang kelas).
Mr. Moh. Yamin sejak masa perjuangan kemerdekaan telah mengingatkan kepada para pelaksana pendidikan bahwa pendidikan yang berkualitas hanya akan dapat dicapai jika gurunya berkualitas. Dalam hal ini, standar nasional pendidikan telah menetapkan bahwa minimal guru berkualifikasi S1 atau D4. Selain kualifikasi yang memadai, guru harus menguasai kompetensi yang meliputi 4 (empat) jenis kompetensi, yang meliputi 1) kompetensi kepriadian, 2) kompetensi pedagogik, 3) kompetensi profesional, dan 4) kompetensi sosial.
Kedelapan,
strong school leadership. (Kepemimpinan sekolah yang kuat).
Pucuk pimpinan di sekolah adalah kepala sekolah. Oleh karena itu, maka kepala sekolah harus mampu melaksanakan fungsi-fungsi manajemen di sekolah, meliputi 1) perencanaan (planning), 2) pengorganisasian (organizing), 3) pelaksanaan (actuating), dan 4) pengawasan (controlling), yang sering disingkat POAC. Ahli filsafat Aristoteles menyatakan bahwa “He who has never learned to obey cannot be a good commander.
(Ia yang tidak pernah belajar untuk taat tidak dapat menjadi seorang pemimpin yang baik). Dengan demikian, mereka yang akan memimpin sekolah, sebelumnya sudah harus belajar menjadi anak buah yang taat. Kalau tidak pernah menjadi anak buah yang taat, tidaklah dapat diharapkan akan menjadi seorang pemimpin yang cakap.

Delapan Ciri Sekolah diangkat berdasarkan R.L. Young Eelementary School yang telah memiliki segudang pengalaman tentang karakteristik sekolah yang baik. Pengalaman-pengalaman tersebut didukung pula oleh pendapat para ahli tentang pendidikan pada umumnya dan para ahli dalam pengajaran dan pembelajaran. Dan referensi berbagai sumber.



CARA MEMBUAT MENU NAVIGASI PADA BLOG ATAU WEBSITE atau Dikenal dengan MENU BAR

Langkah-langkahnya sebagai berikut:

klik menu ‘Template’ > ‘Edit HTML’ > ‘Lanjutkan’.
Kedua, cari ]]></b:skin> dan kemudian sisipkan kode di bawah ini tepat di atasnya.




#navbar-iframe {
  height:0px; visibility: hidden; display: none;
}
PENTING
Kode tersebut berfungsi untuk menyembunyikan navbar standar Blogger, sehingga apabila sebelumnya Anda telah menyembunyikan navbar standar maka lewati langkah ini dan lanjutkan pada langkah yang ketiga.
Ketiga, sisipkan rangkaian kode CSS berikut ini tepat di atas ]]></b:skin>
.bilah-menu-atas {
  width: 100%;
  min-width: 960px;
  position: fixed;
  top: 0px;
  left: 0px;
  right: 0px;
  height: 27px;
  font-size: 13px;
  z-index: 99;
  white-space: nowrap;
  background-color: #336699;
  background-image: -moz-linear-gradient(center top , rgb(20, 132, 206) 0%, #336699 100%);
  box-shadow: 0px 2px 0px rgb(14, 90, 140);
  border-bottom: 1px solid rgba(255, 255, 255, 0.1);
}

.kolom-utama {
  -moz-transition: all 0.2s linear 0s;
  width: 960px;
  height: auto;
  margin: 0px auto;
}

.kolom-menu {
  width: 521px;
  height: auto;
  margin: 0px 0px 0px -41px;
  float: left;
  display: inline;
}

.kolom-menu ul {
  height: auto;
  margin-top: 0px;
}

.kolom-menu ul li {
  float: left;
  position: relative;
  list-style: none outside none;
}

.kolom-menu ul li:first-child {
  border-left: 1px solid rgba(30, 30, 30, 0.125);
}

.kolom-menu ul li a {
  color: #ffffff;
  font-weight: bold;
  text-shadow: -1px -1px rgba(0, 0, 0, 0.2);
  text-decoration: none;
  display: inline-block;
  padding-top: 5px;
  padding-right: 10px;
  padding-bottom: 5px;
  padding-left: 10px;
  position: relative;
  border-right: 1px solid rgba(30, 30, 30, 0.125);
  box-shadow: 1px 0px 0px rgba(255, 255, 255, 0.1);
}

.kolom-menu ul li a:hover, .kolom-menu ul li a:focus {
  background-color: rgba(255, 255, 255, 0.125);

}


PENTING :

Warna yang dihasilkan oleh rangkaian kode CSS di atas adalah warna biru untuk background dan putih pada teks. Sehingga apabila belum sesuai dengan desain tampilan halaman blog Anda, maka sesuaikan warna yang digunakan dengan mengganti kode warna yang dipakai pada bagian color:, background-color:, dan background-image:.
Keempat, cari kode <body dan kemudian sisipkan rangkaian kode dengan format seperti contoh berikut ini tepat di bawahnya.
<div class='bilah-menu-atas' id='bilahmenuatas'>
  <div class='kolom-utama'>
    <div class='kolom-menu'>
      <ul>
        <li><a href='http://getakai.blogspot.co.id/'><img alt='L3' height='15px' src='https://lh6.googleusercontent.com/-GrWWmwsRww4/UFjcGGzlSYI/AAAAAAAAAn0/rP9UFz050sk/s800/Beranda.png' width='20px'/></a></li>
        <li><a href='URL'>Menu Kiri 1</a></li>
        <li><a href='URL'>Menu Kiri 2</a></li>
      </ul>
    </div>
    <div class='kolom-menu'>
      <ul style='float: right'>
        <li><a href='URL'>Menu Kanan 1</a></li>
        <li><a href='URL'>Menu Kanan 2</a></li>
      </ul>
    </div>
  </div>
</div>
Keterangan:
Ganti http://getakai.blogspot.co.id/ dengan URL blog Anda dan ganti pula kata URL dengan link artikel yang akan ditautkan. Dan kemudian ubah kata Menu Kiri 1, Menu Kiri 2, Menu Kanan 1 dan Menu Kanan 2 sesuai dengan menu tampilan yang dikehendaki.
Kelima, simpan template.


Setelah template disimpan maka navbar standar Blogger tidak lagi ditampilkan di halaman blog dan akan tergantikan dengan navbar baru seperti yang tampak pada gambar di atas. Kemudian perlu diketahui bahwa rangkaian contoh kode pada langkah yang keempat akan menghasilkan 2 (dua) buah kolom menu. Kolom sebelah kiri berisikan 3 (tiga) buah menu yaitu Beranda (Home), Menu Kiri 1, dan Menu Kiri 2, sedangkan kolom sebelah kanan berisikan 2 (dua) buah menu yaitu Menu Kanan 1 dan Menu Kanan 2. Sehingga apabila belum sesuai dengan keinginan, maka silakan dilakukan kustomisasi seperlunya dengan menambahkan atau mengurangi kode <li><a href='URL'>Menu</a></li>.

Semoga materi ini bermanfaat bagi semua, dan lanjutan materinya akan dibahas dalam materi selanjutnya, silakan buka label  Tutorial   untuk melihat lainnya,  mengupas tuntas belajar mudah, dan bagi yang ingin ditanyakan silakan berkomentar dibawah atau kotak admin untuk menyempurnakan tulisan. (berbagai Sumber)


KONSEP TEORETIK SUPERVISI PENDIDIKAN

Istilah supervisi berasal dari dua kata, yaitu “super” dan “vision”. Dalam Webster’s New World Dictionary istilah super berarti “higher in rank or position than, superior to (superintendent), a greater or better than others” (1991:1343) sedangkan kata vision berarti “the ability to perceive something not actually visible, as through mental acuteness or keen foresight (1991:1492).



 Supervisor adalah seorang yang profesional. Dalam menjalankan tugasnya, ia bertindak atas dasar kaidah-kaidah ilmiah untuk meningkat- kan mutu pendidikan. Untuk melakukan  supervise diperlukan kelebihan yang dapat melihat dengan tajam terhadap permasalahan peningkatan mutu pendidikan, menggunakan kepekaan untuk memahaminya dan tidak hanya sekedar menggunakan penglihatan mata biasa. Ia membina pening- katan mutu akademik melalui penciptaan situasi belajar yang lebih baik,  baik dalam hal fisik maupun lingkungan non fisik.
Perumusan atau pengertian supervisi dapat dijelaskan dari berbagai sudut, baik menurut asal-usul (etimologi), bentuk perkataannya, maupun isi yang terkandung di dalam perkataanya itu (semantic). Secara etimologis, supervisi menurut S. Wajowasito dan W.J.S Poerwadarminta yang dikutip oleh Ametembun (1993:1) : “Supervisi dialih bahasakan dari perkataan inggris “Supervision” artinya pengawasan.

Pengertian supervisi secara etimologis masih menurut Ametembun (1993:2), menyebutkan bahwa dilihat dari bentuk perkataannya, supervisi terdiri dari dua buah kata super + vision : Super = atas, lebih, Vision = lihat, tilik, awasi. Makna yang terkandung dari pengertian tersebut, bahwa seorang supervisor mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang yang disupervisi, tugasnya adalah melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang disupervisi.


Para ahli dalam bidang administrasi pendidikan memberikan kese-pakatan bahwa supervisi pendidikan merupakan disiplin ilmu yang memfokuskan diri pada pengkajian peningkatan situasi belajar-mengajar, seperti yang diungkapkan oleh ( Gregorio, 1966, Glickman Carl D, 1990, Sergiovanni, 1993 dan Gregg Miller, 2003). Hal ini diungkapkan pula dalam tulisan Asosiasi Supervisi dan Pengembangan Kurikulum di Amerika (Association for Supervision and Curriculum Development, 1987:129) yang menyebutkan sebagai berikut:
Almost all writers agree that the primary focus in educational supervision is-and should be-the improvement of teaching and learning. The term instructional supervision is widely used in the literature of embody all effort to those ends. Some writers use the term instructional supervision synonymously with general supervision.

 Supervisi yang lakukan oleh pengawas satuan pendidikan, tentu memiliki misi yang berbeda dengan supervisi oleh kepala sekolah. Dalam hal ini supervisi lebih ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada kepala sekolah dalam melakukan pengelolaan kelembagaan secara efektif dan efisien serta mengembangkan mutu kelembagaan pendidikan,   .
Dalam konteks pengawasan mutu pendidikan, maka supervisi oleh pengawas satuan pendidikan antara lain kegiatannya berupa pengamatan secara intensif terhadap proses pembelajaran pada lembaga pendidikan, kemudian ditindak lanjuti dengan pemberian feed back. (Razik, 1995: 559). Hal ini sejalan pula dengan pandangan L Drake (1980: 278) yang menyebutkan bahwa supervisi adalah suatu istilah yang sophisticated, sebab hal ini memiliki arti yang luas, yakni identik dengan proses mana-jemen, administrasi, evaluasi dan akuntabilitas atau berbagai aktivi- tas serta kreatifitas yang berhubungan dengan pengelolaan kelembagaan pada lingkungan kelembagaan setingkat sekolah.
Rifa’i (1992: 20) merumuskan istilah supervisi merupakan penga- wasan profesional, sebab hal ini di samping bersifat lebih spesifik juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan akademik yang mendasarkan pada kemampuan ilmiah, dan pendekatannya pun bukan lagi pengawasan manajemen biasa, tetapi lebih bersifat menuntut kemampuan profesional yang demokratis dan humanistik oleh para pengawas pendidikan.
Supervisi pada dasarnya diarahkan pada dua aspek, yakni: supervisi akademis, dan  supervisi manajerial. Supervisi akademis menitikberatkan pada pengamatan supervisor terhadap kegiatan akademis, berupa pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas. Supervisi manajerial menitik beratkan pada pengamatan pada aspek-aspek pengelolaan dan administrasi sekolah yang berfungsi sebagai pendukung (supporting) terlaksananya pembelajaran.
Oliva (1984: 19-20) menjelaskan ada empat macam peran seorang pengawas atau supervisorpendidikan, yaitu sebagai: coordinator, consultant, group leader dan evaluator. Supervisor harus mampu mengkoordinasikan programs, goups, materials, and reports yang berkaitan dengan sekolah dan para guru. Supervisor juga harus mampu berperan sebagai konsultan dalam manajemen sekolah, pengembangan kurikulum, teknologi pembelajaran, dan pengembangan staf. Ia harus melayani kepala sekolah dan guru, baik secara kelompok maupun indivi- dual. Ada kalanya supervisor harus berperan sebagai pemimpin kelompok, dalam pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan pengem- bangan kurikulum, pembelajaran atau manajemen sekolah secara umum.
Gregorio (1966)  mengemukakan bahwa ada lima fungsi utama supervisi, yaitu: sebagai inspeksi, penelitian, pelatihan, bimbingan dan penilaian. Fungsi inspeksi antara lain berperan dalam mempelajari kea- daan dan kondisi sekolah, dan pada lembaga terkait, maka tugas seorang supevisor antara lain berperan dalam melakukan penelitian mengenai keadaan sekolah secara keseluruhan baik pada guru, siswa, kurikulum tujuan belajar maupun metode mengajar, dan sasaran inspeksi adalah menemukan permasalahan dengan cara melakukan observasi, interview, angket, pertemuan-pertemuan dan daftar isian.
Fungsi penelitian adalah mencari jalan keluar dari permasalahan yang berhubungan sedang dihadapi, dan penelitian ini dilakukan sesuai dengan prosedur ilmiah, yakni merumuskan masalah yang akan diteliti, mengumpulkan data, mengolah data, dan melakukan analisa guna menarik suatu kesimpulan atas apa yang berkembang dalam menyusun strategi keluar dari permasalahan diatas.
Fungsi pelatihan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan keterampilan guru/kepala sekolah dalam suatu bidang. Dalam pelatihan diperkenalkan kepada guru cara-cara  baru yang lebih sesuai dalam melaksanakan suatu proses pembelajaran, dan jenis pelatihan yang dapat dipergunakan antara lan melalui demonstrasi mengajar, workshop, seminar, observasi, individual dan group conference, serta kunjungan supervisi.
Fungsi bimbingan sendiri diartikan sebagai usaha untuk mendorong guru baik secara perorangan maupun kelompok agar mereka mau melakukan berbagai perbaikan dalam menjalankan tugasnya. Kegiatan bimbingan dilakukan dengan cara membangkitkan kemauan, memberi semangat, mengarahkan dan merangsang untuk melakukan percobaan, serta membantu menerapkan sebuah prosedur mengajar yang baru.

Fungsi penilaian adalah untuk mengukur tingkat kemajuan yang diinginkan, seberapa besar telah dicapai dan penilaian ini dilakukan dengan beragai cara seperti test, penetapan standar, penilaian kemajuan belajar siswa, melihat perkembangan hasil penilaian sekolah serta prosedur lain yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan.

Singkat Meta Webmaster Tool

Optimasi pada blog memang jadi tantangan bagi webmaster atau pemilik blog dikarenakan optimasi akan membuat blog yang dilakukan akan membuahkan hasil yang sangat bagus terutama di search engine atau mesin pencari seperti google. Blog akan menjadi gampang ditemui oleh pengunjung dan biasanya akan membuat blog semakin terdepan dihalaman satu google. salah satu pilihan bari para blogging dalam membuat blog adalah ingin blog nya bisa masuk halaman pertama google itu sendiri adalah karena jika blog sudah semakin terdepan di search engin akan sangat mudah dalam menghasilkan uang dan dengan mudah untuk mempromosikan suatu produk ke khalayak umum.



Pada pembahasan kali ini akan dibahas tentang deskripsi singkat meta pada webmaster tools kalau dalam bahasa inggris nya adalah short meta descriptions. Short meta descriptions ini adalah salah satu menu yang disediakan oleh google webmaster tools agar para webmaster atau sipemilik blog lebih mengutamakan kesehatan pada blognya. Menu deskripsi singkat meta bisa di akses dengan pertama kali nya adalah masuk ke halaman depan webmaster lalu pilih salah satu blog yang ingin di pilih jika di dalam webmaster tools tersebut anda memiliki lebih dari satu blog. Jika sudah terpilih blog atau website yang kita pilih, lalu lihat dan pilih pada menu Search Appearance atau dalam bahasa indonesianya adalah tampilan penelusuran lalu pilih menu HTML Improvements dengan bahasa indonesianya adalah penyempurnaan html. Di menu tersebut akan ditampilkan kesalahan-kesalahan pada blog kita agar lebih teroptimasi di mesin telusur google.

Salah satu yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah tentang masalah Short Meta Descriptions. Apa itu short meta descriptions pada webmaster tools? Short meta descriptions kalau dalam bahasa indonesianya adalah deskripsi singkat meta. Lebih jelasnya adalah deskripsi atau keterangan tentang blog atau suatu website yang akan muncul di penelusuran seperti google. Dengan adanya keterangan pada pada blog akan lebih menarik perhatian bagi para pencari informasi di google untuk lebih memilih blog yang kita buat.


Jika blog kita terdapat kesalahan dalam short meta descriptions akan diberitahu atau dimunculkan lewat laporan webmaster ini dengan cara yang sudah kita bahas diatas. Kalau tidak ada muncul berarti blog kita tidak memiliki kesalahan yang serius. Short meta descriptions ini akan timbul jika dalam memasukan deskripsi pada blog terlalu sedikit atau terlalu singkat. Karena menurut google jika deskripsi terlalu sedikit atau singkat tidak akan akurat dalam memberikan informasi kepada pencari informasi. Dan muncul juga ketika dalam membuat artikel kita terlalu sedikit dalam memasukan deskripsi penelusuran yang disediakan oleh blogger jika blog yang kita kelola adalah dengan menggunakan fasiltas gratis yang disediakan google yaitu blogger atau blogspot.

Baca Juga : KODE WARNA HEX

Ada dua solusi bagi pengguna blogger atau blogspot cara mengatasinya. Yang  pertama sekali  dengan menonaktifkan menu ini karena menu ini hanyalah menu tambahan jika blog ingin lebih menarik perhatian para pencari informasi di internet. Menurut penulis dengan tidak menggunakan menu ini artikel atau blog yang kita kelola akan dengan sendirinya teroptimasi karena dengan artikel yang ada didalam blog saja sudah cukup untuk mewakilinya. Jika dalam membuat artikel kita sudah pas dengan menentukan kata kunci yang pas pula. Dan cara yang kedua adalah dengan memasukan deskripsi penelusuran di blog dengan tidak sedikit. Dengan memberikan deskripsi atau keterangan pada artikel atau blog akan membuat para pencari informasi tertarik untuk langsung mengklik blog kita yang tampil di hasil penelusurannya. Setelah melakukan hal diatas, silahkan lihat di google webmaster kira-kira seminggu setelah membuat perubahan pada blog.

Semoga materi ini bermanfaat bagi semua, dan lanjutan materinya akan dibahas dalam materi selanjutnya, silakan buka label  Tutorial   untuk melihat lainnya,  mengupas tuntas belajar mudah, dan bagi yang ingin ditanyakan silakan berkomentar dibawah atau kotak admin untuk menyempurnakan tulisan. (Deskripsi Singkat Meta Pada Webmaster tools-Tips Blog)

Categories

Popular Posts